Kemajuan ekonomi suatu negara
memacu perkembangan bisnis dan mendorong munculnya pelaku bisnis
baru sehingga menimbulkan persaingan yang cukup tajam di dalam dunia
bisnis. Hampir semua usaha bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan
yang sebesarbesarnya (profitmaking) agar dapat meningkatkan
kesejahteraan pelaku bisnis dan memperluas jaringan usahanya.
Namun terkadang untuk mencapai tujuan itu segala upaya dan tindakan
dilakukan walaupun pelaku bisnis harus melakukan tindakan-tindakan
yang mengabaikan berbagai dimensi moral dan etika dari
bisnis itu sendiri.
Belakangan
ini etika profesi akuntan menjadi diskusi berkepanjangan di tengahtengah masyarakat.
Menyadari hal demikian, etika menjadi kebutuhan penting bagi semua
profesi. Di Indonesia sendiri, pendidikan selama ini terlalu menekankan
arti penting nilai akademik dan kecerdasan otak saja. Pengajaran
integritas, kejujuran, komitmen dan keadilan diabaikan, sehingga terjadilah
krisis multi dimensi seperti krisis ekonomi, krisis moral dan
krisis kepercayaan. Akhir-akhir ini, akuntan dituduh sebagai
penyebab terjadinya krisis ekonomi. Lebih lanjut dikatakan bahwa
akuntan dianggap telah bertindak menyimpang dari peraturan yang ada dan
tidak berperilaku etis. Melanggar kepatutan. Hal ini disebabkan
karena semakin meningkatnya persaingan membuat para akuntan bertindak
menyimpang dari peraturan, undangundang dan standar auditing. Jika kepercayaan
terhadap profesi mengalami tekanan maka pengaruh signifikan dari
keterlibatan etika budaya dalam organisasi sangat diperlukan. Masalah
etika profesi merupakan suatu isu yang selalu menarik untuk
kepentingan riset. Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena
fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan
keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Para
pelaku bisnis ini diharapkan mempunyai integritas dan
kompetensi yang tinggi (Abdullah dan Halim, 2002). Berbagai
pelanggaran etika telah banyak terjadi saat ini dan
dilakukan oleh akuntan, misalnya berupa perekayasaan data akuntansi
untuk menunjukkan kinerja keuangan perusahaan agar terlihat lebih baik,
ini merupakan pelanggaran akuntan terhadap etika profesinya
yang telah melanggar kode etik akuntan karena akuntan telah memiliki seperangkat kode
etik tersendiri yang disebut sebagai aturan tingkah laku moral
bagi akuntan dalam masyarakat.
Pengertian Etika
Menurut
para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat pergaulan manusia dalam
pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Kata Etika sendiri berasal dari kata ETHOS dari
bangsa Yunani yang memiliki arti nilai – nilai, norma – norma, kaidah dan
ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang didefinisikan oleh
bebrapa ahli sebagai berikut :
Drs. O.P Simorangkir
Drs. O.P Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal
Drs. H. Burhanudin Salam
Cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan
norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Pengertian Profesi
Profesi
adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess",
yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna:
"Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik dan
desainer.
Pekerjaan
tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam
adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah
pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta
aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal
inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang
menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Perkembangan
Etika
dalam dunia bisnis diperlukan untuk menjaga hubungan baik dan fairness dalam
dunia bisnis. Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis dengan identitas
sendiri, pertama kali timbul di Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Untuk
memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya
kepada lima periode
1. Situasi Dahulu
Pada
awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain
menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara
dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. Pada
masa ini masalah moral disekitar ekonomi dan bisnis disoroti dari sudut pandang
teologi.
2. Masa Peralihan: tahun 1960-an
Pada
saat ini terjadi perkembangan baru yang dapat disebut sbagai persiapan langsung
bagi timbulnya etika bisnis. Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas
di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan
terhadap establishment (kemapanan).. Pada saat ini juga timbul anti
konsumerisme. Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya
manajemen, yaitu dengan memasukan mata kuliah baru ke dalam kurikulum dengan
nama busines and society and coorporate sosial responsibility, walaupun masih
menggunakan pendekatan keilmuan yang beragam minus etika filosofis.
3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Terdapat
dua faktor yang mendorong kelahiran etika bisnis pada tahun 1970-an yaitu:
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis
terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi perdana tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas oleh philosophi Departemen bersama colledge of business pada bulan November 1974.
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis
terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi perdana tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas oleh philosophi Departemen bersama colledge of business pada bulan November 1974.
4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di
Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun
kemudian. Hal ini pertama-tama ditandai dengan semakin banyaknya perguruan
tinggi di Eropa Barat yang mencantumkan mata kuliah etika bisnis. Pada taun1987
didirkan pula European Ethics Nwork (EBEN) yang bertujuan menjadi forum
pertemuan antara akademisi dari universitas, sekolah bisnis, para pengusaha dan
wakil-wakil dari organisasi nasional dan nternasional.
5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Etika
bisnis telah hadir di Amerika Latin, ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia
lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of
moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis
dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan
direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Telah
didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE)
pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Di
indonesia sendiri pada beberapa perguruan tinggi terutama pada program
pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika bisnis. Selain itu bermunculan pula
organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis
misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU Indonesia)
di jakarta.
ANALISIS
:
Munculnya
etika dalam bisnis di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa yang
semakin berkembang akhirnya dipraktekan di negara ASEAN termasuk Indonesia,
saat ini di Indonesia telah banyak perguruan tinggi yang mengajarkan etika
dalam dunia bisnis. Selain itu telah didirikan Lembaga Studi dan Pengembangan
Etika Usaha (LSPEU) di Indonesia.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar